Wednesday, May 6, 2015

Mengenal Populasi dan Sampel dalam Penelitian

1.    Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:

  1. Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling
  2. Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran

2.    Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:


  1. Harus meliputi seluruh unsur sampel
  2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
  3. Harus up to date
  4. Batas-batasnya harus jelas
  5. Harus dapat dilacak dilapangan

Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
  • dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
  • Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku  (standar) dari taksiran yang diperoleh
  • Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
  • Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah....

Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain:
  1. Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil
  2. Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil
  3. Rencana analisa
  4. Tenaga biaya dan waktu


3.    Beberapa Teknik dalam Pengambilan Sampel

Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:

a.    Probability Sampling atau Random Sampling
  1. Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama  untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random
  2. Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III)
  3. Disproportional stratified random sampling,..
  4. Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
  5. Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa,  dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan

b.    Non-Probability Sampling.

Non probability sampling terdiri dari:
  1. Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
  2. Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
  3. Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
  4. Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)
  5. Sampling jenuh (sensus),
  6. Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil  yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tersebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.

4.    Teknik Penentuan Jumlah Sampel

Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari  Taro Yamane:
n= Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)

0 comments:

Post a Comment